AnalisisUsaha Ayam KUB Petelur (Penghasil Telur Konsumsi) 1. Asumsi Usaha ini dimulai dengan pembelian ayam KUB dara calon petelur atau pullet sejumlah 1000 ekor. Satu periode produksi atau masa produktif ayam kampung petelur kurang lebih selama 1,5 tahun. Rata-rata produktivitas bertelur dari ayam ini sekitar 50%. BlogTentang Dunia Bisnis, Burung Lomba, Ayam Broiler, Komputer, Peluang Usaha, Blogging. Dalam kalkulasi ini sudah termasuk biaya pakan puyuh sampai puyuh menghasilkan telur sudah bisa buat beli pakan sendiri. MODAL DAN KALKULASI USAHA PUYUH PETELUR 1000 EKOR. Oleh Hobby Kece. December 29, 2018 KetuaKoperasi Putera Blitar, Sukarman (60) berbagi hitung-hitungan modalnya. Untuk memulai usaha ini, Anda harus memiliki modal setidaknya Rp 150.000.000, modal itu akan dipakai untuk membuat kandang dan juga 1.000 Day Old Chicken (DOC, ayam yang siap panen) yang sudah siap bertelur dan telah divaksin. "Buat membuat ternak ayam telur itu, per BudiDayaOnline | Keuntungan Usaha Ayam Petelur 1000 ekor #AyamPetelur #UsahaAyamPetelur y5o7. Blitar - Siapa yang tak mau memiliki usaha yang stabil. Punya pendapatan yang cukup besar, hingga pekerjaan yang tak perlu terpaku dengan waktu. Nah, bila ingin berusaha tak ada salahnya mencoba usaha ayam petelur, segini rincian Koperasi Putera Blitar, Sukarman 60 berbagi hitung-hitungan modalnya. Untuk memulai usaha ini, Anda harus memiliki modal setidaknya Rp modal itu akan dipakai untuk membuat kandang dan juga Day Old Chicken DOC, ayam yang siap panen yang sudah siap bertelur dan telah divaksin."Buat membuat ternak ayam telur itu, per seribu ayam butuh sekitar Rp kalau kandang itu yang idealnya 5 x 30 m, bisa dibanderol dengan harga Rp itu di luar tanah ya. Kalau tanah itu tidak bisa kita hitung, karena setiap orang punya kemampuannya masing-masing," ungkap Karman saat ditemui detikcom beberapa waktu yang lalu. Tetapi, harga tersebut tidak termasuk dengan perawatan ayam mulai dari kesehatan dan juga pakan yang harganya naik turun. Ayam layer yang punya produktivitas kurang lebih 24 bulan setiap harinya membutuhkan makan sekitar 120 gram untuk 1 ekor ayam."Kalau untuk satu ayam itu butuh makan sekitar 120 gram, jadi kalau ada ayam ya sudah dikalikan saja 120 gram dikali diubah ke kilogram pakannya yaitu 120 kg, dikalikan dengan harga pakan yang dijual, kalau sekarang itu Rp tertingginya ya jadi perhari bisa habis Rp sebulan ya Rp ucap serupa juga dikatakan oleh peternak milenial, Kurniawan Unggul Pambudi 30. Dirinya yang memiliki ayam tersebut juga mengatakan modal untuk memulai sebuah ternak ayam dibutuhkan kurang lebih modal yang sama."Modal awal untuk kandang ayam per seribu Rp ayam per seribu Rp Total Rp per seribu ekor belum termasuk lahan dan pakan," ucap bila ditarik ke investasi jangka panjang, pendapatan yang diterima oleh peternak juga cukup tinggi. Seperti Unggul yang per harinya bisa memproduksi 6-6 setengah kwintal hasil dari ayam yang ia lainnya untuk para peternak adalah kandang dengan sistem close house. Seorang peternak kecil Ria Agita 47 menuturkan untuk membuat kandang close house besar, modal yang dibutuhkan cukup banyak."Saya rasa kalau hitungan untuk bisnis bukan untuk popular, nggak akan balik uangnya. Karena biayanya Rp hanya untuk 2000 ayam," imbuh serupa terkait kandang close house juga ditambahkan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Adi Andaka. Ia mengatakan untuk sistem kandang close house membutuhkan modal yang cukup besar."Kandang itu plus ayam siap telur sekitar Rp kalau ayam itu Rp jadi kalau ingin pelihara ayam dengan sistem close house, ya Rp 225 miliar," jelas Adi."Kalau kandang open house itu 1 ha paling besar itu ekor ayam sudah termasuk kandang pakan. Tapi kalau kandang close house dengan lebar 10 m dan panjang 100 m bisa ekor ayam sudah tingkat 5, pakai AC pula," kata masalah distribusi, peternak juga tak perlu khawatir. Sebab, ada sebuah aplikasi yang tengah dikembangkan oleh Bank Rakyat Indonesia BRI untuk memangkas jalur distribusi telur ayam. Aplikasi yang dinamakan 'Pasar Mikro' ini tengah menjadikan Kabupaten Blitar menjadi pilot Cabang BRI Blitar Yulizar Verda Febrianto mengatakan aplikasi tersebut mampu memotong mata rantai yang panjang selama. Sedangkan tujuan besarnya nanti adalah mampu menyediakan akses pembiayaan melalui aplikasi tersebut."Jadi misalnya saya sebagai pelaku usaha yang sudah bergabung di aplikasi tersebut, transaksi keuangan saya bisa tercermin di aplikasi tersebut dan terecord. Nah dari situ nanti akan muncul berapa sih volume maksimal yang bisa dikembangkan lagi, dan itu tentunya butuh modal. Nah modal itu ada semacam soft loan dari BRI, jadi ini arahnya lebih ke dalam akses permodalan. Kalau secara umumnya seperti itu," jelas bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di juga 'Bisnis Untuk Kaum Zillenial'[GambasVideo 20detik] mul/hns Usaha ayam ras petelur belakangan ini menjadi salah satu usaha yang menjanjikan untuk dikerjakan terutama di pedesaan, dan tak menutup kemungkinan juga di kawasan perkotaan. Hal ini tak lepas dari semakin tingginya permintaan telur di pasaran. Telur ayam ras memiliki kandungan nutrisi dan protein yang tinggi. Selain sebagai lauk pauk, telur juga menjadi bahan baku untuk membuat makanan olahan lain. Disamping itu kemudahan pengolahan telur membuatnya menjadi pilihan bahan makanan masyarakat dalam kehidupan banyak faktor yang membuat usaha ayam ras petelur usaha ini tergolong sangat memungkinkan untuk dijadikan sumber penghasilan. Selain karena potensi keuntungan yang besar, usaha ini bisa dikerjakan oleh siapa saja tanpa perlu keahlian khusus. Namun menggeluti usaha ini bukan tanpa kendala. Ancaman penyakit ayam, mahalnya harga pakan, serta nilai jual telur yang fluktuatif adalah beberapa tantangan yang mesti dihadapi. Selain itu, modal untuk memulai usaha ini juga tergolong besar dan kadang sulit dijangkau oleh rekan-rekan peternak. Modal usaha ayam petelur terdiri dari biaya untuk persiapan lahan, pembangunan kendang, pembelian ayam, sampai persiapan pakan. Tinggi rendahnya biaya tentu sangat bergantung pada lokasi pembuatan kandang. Pada tulisan kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya membangun usaha ayam petelur kapasitas 1000 ekor. Berbekal tekad yang kuat, saya memulai usaha ini dengan modal seminim mungkin namun diupayakan tetap efektif dalam fungsinya. Check it out ! Persiapan Lahan Bagian pertama yang perlu disiapkan adalah lahan untuk membangun kandang. Ukuran lahan minimal untuk kandang ayam petelur kapasitas 1000 ekor adalah 18 x 9 meter. Jika kita belum mempunyai lahan yang siap pakai, tentu ini membutuhkan biaya yang besar untuk membeli ataupun menyewa lahan. Saya sendiri memanfaatkan lahan milik pribadi warisan keluarga. Alhasil saya hampir tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk bagian ini. Harga beli atau sewa lahan tentu berbeda di setiap daerah. Sebaiknya kita mempertimbangkan akses transportasi untuk penentuan lahan lokasi kandang ini sebab akan sangat menyulitkan jika tidak terjangkau kendaraan roda empat. Baca juga Menghitung Untung Rugi Usaha Ayam Petelur 500 EkorMengapa Mahasiswa Teknik Harus Menonton Film 3 Idiots? Pembangunan Kandang Kandang ayam ras petelur umumnya ada beberapa model yang bisa dipilih. Ada yang model V, model VV, ada juga model A dan AA. Ada kandang yang berbentuk panggung, ada pula yang lantainya serata dengan tanah. Kelebihan dan kekurangan masing-masing model ini saya uraikan pada tulisan terpisah sendiri menggunakan model VV berbentuk panggung, tentunya sudah melewati banyak pertimbangan. Adapun biaya yang saya habiskan untuk pembuatan kandang ini adalah sebagai berikut 1. KayuSaya menghabiskan 6 kubik kayu. Harga perkubik adalah Rp 2 juta. Jadi untuk keseluruhan menghabiskan Rp 12 juta. 2. SengSeng dibutuhkan sekitar 160 lembar. Biaya untuk membeli seng keseluruhan adalah Rp 9,3 juta. 3. BambuBambu ini saya gunakan untuk membuat kandang baterai. Pada awalnya saya ingin menggunakan kandang baterai galvanis seperti yang banyak digunakan peternak besar, namun harga kandang galvanis tersebut di daerah saya cukup mahal. Sekitar Rp 140 ribu per set, dan membutuhkan 125 set untuk kandang 1000 ekor. Artinya saya harus menyiapkan biaya sekitar Rp 17,5 juta. Akhirnya saya putuskan menggunakan bambu. Saya membeli bambu batangan lalu membuat sendiri kandang baterai sesuai ukuran yang saya inginkan. Disini saya hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 6 juta saja. 4. Tandon Air dan PipaSetelah bangunan kandang berdiri dan kandang baterai sudah terpasang, selanjutnya kita membuat talang makanan dan instalasi pipa untuk minum ayam nantinya. Untuk talang makanan, saya menggunakan pipa 5 inci yang dibelah menjadi dua. Sedangkan untuk pipa minum, saya membeli tandon untuk penampungan air, dan menggunakan pipa berukuran 1 inci sebagai saluran air. Dengan beberapa pertimbangan, saya gunakan sistem nipple untuk instalasi minum ini. Adapun biaya keseluruhan untuk membeli tandon, pipa, dan beberapa aksesoris tambahan adalah sekitar Rp 6 juta. 5. Sewa TukangBiaya sewa tukang untuk pekerjaan ini di daerah saya sekitar Rp 4 juta. Namun tukang ini bekerja sambil dibantu oleh saya sendiri dan beberapa keluarga yang tidak dibayar. Hehe 6. LainnyaLainnya yang saya maksudkan disini adalah biaya kecil-kecil yang kadang tidak terhitung. Misalkan untuk membeli paku, membeli lem pipa, maupun membeli cemilan saat bekerja. Pembelian Pulet Setelah kandang dan segala fasilitasnya siap, modal selanjutnya yang diperlukan adalah untuk membeli pulet atau ayam ras muda yang akan bertelur nantinya. Harga pulet ini lagi-lagi bervariasi, tergantung peternak tempat kita membeli. Sebenarnya kita bisa juga memelihara pulet sejak kecil, dan tentu harganya lebih murah. Pertimbangan-pertimbangannya akan saya bagikan di tulisan yang lain. Pulet di daerah saya seharga Rp 60 ribu per ekor. Untuk 1000 ekor, totalnya jadi Rp 60 juta. Itu belum termasuk biaya kirim dari peternak tempat kita membeli. Bagian membeli pulet inilah yang paling berat karena bagi saya, Rp 60 juta bukan uang yang sedikit. Saya harus betul-betul giat menabung sampai bisa terkumpul uang sejumlah tersebut. Persiapan Pakan Modal yang terakhir adalah biaya untuk persiapan pakan. Ketika ayam ras petelur kita sudah masuk kedalam kandang, tidak serta merta ayam itu bertelur. Biasanya kita membeli Pullet di umur 13 atau 16 minggu. Ayam ras petelur umumnya bertelur di umur 18-20 minggu. Itupun tidak serentak bertelur semuanya, melainkan satu persatu. Nah, di masa sebelum bertelur itulah kita mesti menyiapkan biaya untuk membeli pakan, sebelum ayam kita produksi dan telurnya bisa menyiapkan biaya pakan selama 2 bulan sebelum ayam bertelur. Hitungan saya, biaya produksi yang meliputi biaya pakan, vitamin, vaksin, dan desinfektan, adalah Rp 535 per ekor per hari. Artinya untuk 1000 ekor, saya membutuhkan modal Rp 535 ribu perhari. Untuk 2 bulan masa sebelum produksi, saya harus menyiapkan biaya sebesar Rp 32 juta. Untungnya biaya pakan ini bisa saya tekan sedikit dengan menanam jagung sendiri. Kita ketahui bahwa jagung menyumbang 50 % dalam komposisi pakan ayam petelur. Baca juga Melirik Peluang Usaha Ayam Kampung Secara Intensif Sistem Pencahayaan pada Kandang Ayam Petelur Demikianlah ulasan modal membangun usaha ayam petelur versi saya saat ini usaha saya belum bisa dikatakan sukses, namun saya sangat menikmati setiap proses yang saya lalui. Bagi saya menjalankan usaha mandiri seperti ini memberikan tantangan yang lebih dinamis dan menawarkan kesenangan dengan anda, sudah siap bikin kandang? Hehe. Rekan-rekan yang ingin berbagi info atau sekedar bertegur sapa dengan saya, bisa ke akun Instagram saya seperti biasa ya. Disini. Ayok rame-rame kita angkat ekonomi keluarga dengan usaha peternakan mandiri. Setelah sebelumnya pembahasan mengenai analisa usaha ayam petelur, dengan modal ternak tidak kita rinci, kali ini modal ternak ayam petelur akan kita rinci mulai dari biaya pembuatan kandang, pakan, hingga bibit sampai bertelur dan modal perbulannya untuk membeli pakan yang dikeluarkan. Modal ternak perlu di ketahui hal ini untuk menyesuaikan dangan modal kita untuk beternak ayam petelur, apa itu nantinya populasi 100 ekor atau 1000 ekor atau populasi lainnya. Lebih lanjut modal nantinya juga bisa menyesuaikan apakah akan membeli pullet atau memeliharnya dari awal. Modal Ternak Ayam Petelur Untuk Kandang Ada dua jenis kandang yang akan di menjadi pilihan peternak, apakah ingin memulai usaha dari awal DOC hingga afkir atau kandang dari pullet atau ayam yang sudah siap bertelur hingga afkir. Jika memilih ingin beternak dari awal DOC maka kita perlu menyiapkan dua kandang. Kandang Pertumbuhan Kandang Produksi Kandang Pertumbuhan Kandang pertumbuhan ini adalah kandang yang digunakan untuk membesarkan DOC sampai umur bertelur hingga nanti di pindahkan ke kandang produksi bertipe baterai. Kandang pertumbuhan ayam petelur sama seperti kandang ayam broiler, yaitu kandang tipe open house yang menggunakan tirai untuk sirkulasi udara. Disini kita akan menghemat modal kandang ternak ayam petelur di masa pertumbuhan dengan lantai langsung di tanah atau namanya postal atau bisa juga kandang panggung dengan bahan bambu yang di dapat di sekitar kita, Adapun ukuran kandang untuk ayam petelur 1000 ekor dengan maksimal menampung ayam peterlur di bobot 1,4 adalah dengan 17×6 meter. Hal ini sudah termasuk kepadatan yang disesaikan dengan standartnya agar tidak terlalu padat hingga bisa menimbulkan stress dan penyakit. Rincian Biaya Kandang Pertumbuhan Pembelian kayu penyangga 37 batang x = Rp. Kayu 3 m3 x = Rp. Atap daun 1500 lembar x = Rp. Bambu bulat 8 meter 58 batang x = Rp. Paku 23 kg x = Rp. Upah pekerja 30 hari selesai = Rp. Tempat pakan dan minum 40 pcs x = Rp. Terpal tirai = Rp. *Dimana ukuran penyangga kayunya adalah 10×10 x2 meter panjangnya. *Bambu dengan menebang sendiri. *Harga bahan baku bisa berubah dan naik karena beda wilayah dan lainnya. Jadi total modal ternak ayam petelur untuk biaya pembuatan kandang masa pertumbuhan dengan populasi ekor adalah Rp. Dimana biaya akan menjadi lebih murah jika beberapa bahan baku sudah ada seperti bambu dan kayu. Kandang Produksi Untuk kandang produksi bertipe baterai kita bisa membuat bahan dari yang termurah menggunakan kayu atau bambu hingga yang mahal menggunakan galvanis. Biaya berikut adalah rincian yang ditawarkan kepada peternak ketika selesai tinggal pakai dan masukkan ayam. Rincian Biaya Kandang Produksi Kandang ayam petelur bambu 64 x = Rp. Kawat kandang 128x = Rp. Pipa paralon tempat pakan 5 inch = 40 x Rp. = Rp. Pipa paralon tempat minum 3 inch = 40 x Rp. = Rp. Kayu tengah kandang untuk jalan = 32 ikat 70cmx4cm x Rp. = Rp. Tiang penyangga 54 x Rp. = Rp. Kayu kelapa 45 batang 6 meter x Rp. = Rp. Atap memakai asbes 168 lembar x Rp. = Rp. Kuda-kuda menggunakan besi UNP 80 = 24x Rp. = Rp. Paku atap = 800 biji x Rp. 450 = Rp. Betoneser 8 mm 10 batang x Rp. = Rp. Semen 10 karung x Rp. = Rp. Tandon air 1000 liter = Rp. Tukang bangunan 1×35 harix Rp. = Rp. Kuli bangunan 2×35 hari x Rp. = Rp. Jadi total modal ternak ayam petelur ekor adalah Rp. untuk pembuatan kandang produksi dengan kandang model baterai 2 tingkat berbahan bambu dan kawat untuk tempat telur. Dimana kita bisa membangun dengan lebih murah dengan mengganti bahan besi dengan kayu tetapi akan menurunkan waktu pemakaian. Modal Ternak Ayam Petelur Untuk Bibit Ayam Dalam pemilihan bibit ayam yang kita akan perkirakan disini adalah apakah menggunakan DOC dari awal atau pullet yang bisa dibeli di tempat yang sudah terpercaya. Adapun kelebihan dalam pembelian dari DOC adalah kita bisa memilih bibit dari merk DOC yang baik. Kita bisa mengetahui dan mengoptimalkan perkembangan ayam hingga mengafkir dini ayam yang tidak memiliki kualitas baik sehingga tidak merugikan produksi. Adapun rincian biaya untuk bibit ayam adalah sebagai berikut DOC Ayam Petelur = Rp. – Rp. tergantung wilayah. Ayam pullet umur 18 minggu = Rp. – Rp. tergantung wilayah. Untuk daftar harga DOC ayam petelur bisa di lihat setiap wilayahnya di postingan harga DOC ayam petelur dan pullet. Dimana dengan memelihara DOC memang harga akan lebih murah tetapi kita juga harus menunggu waktu 16-18 minggu untuk mulai bertelur dan tetap memberi pakan dengan masih modal awal terlebih dahulu. Sedangkan dengan membeli pullet kita bisa menjual telur untuk di beli pakan dari harga telur harian sehingga selalu ada perputaran uang setiap harinya. Hal ini tentu berbeda dengan ayam broiler yang harus menunggu perputaran akhir periode dan ayam habis serta harga ayam broiler di atas hpp baru ada perputaran uang. Modal Ternak Ayam Petelur Untuk Pakan Pakan ternak sendiri yang paling optimal adalah pakan pabrikan, tetapi karena mahalnya harga pakan dan kenaikan yang terus terjadi beberapa peternak mencampur dengan konsentrat dimana harga konsentrat juga ikut naik barsamaan dengan harga pakan. Rata-rata pakan saat ini berkisar di Rp. dimana dalam sehari ayam petelur membutuhkan pakan dikisaran 100 gr di awal-awal dan terus naik seiring pertambahan umur dan bobot badan ayam. Yang dimana dengan begitu bahwa modal yang dibutukan untuk pakan adalah Rp. x ekor x 100 gr = Rp. Rp. x ekor x 105 gr x 30 hari = Rp. Sedangkan untuk pemeliharaan dari DOC sampai umur 20 minggu membutuhkan pakan 7,58 Kg/ekor. Rp. x ekor x 7,58 kg = Rp. Catatan di atas, dengan harga pakan bisa terus naik sewaktu-waktu dengan pemberitahuan dari pabrik pakannya. Pemeliharaan DOC Sampai 20 Minggu Adapun total modal ternak ayam petelur untuk ekor ayam petelur yang harus dikeluarkan dengan pemeliharaan dari DOC adalah sebagai berikut Modal kandang pertumbuhan + produksi = Rp. Modal ayam petelur DOC = Rp. Modal pakan DOC – 20 minggu = Rp. Total modal pemeliharaan dari DOC sampai umur 20 minggu adalah Rp. Pemeliharaan Pullet Sedangkan untuk total modal ternak ayam petelur dengan pemeliharaan dari pullet adalah Modal kandang produksi = Rp. 50. Modal pakan pullet untuk 1 bulan = Rp. Modal Pullet 18 minggu = Rp. Total modal ternak ayam petelur dari pembelian pullet adalah Rp. Hal ini terbilang lebih murah karena tidak perlu membangun kandang masa pertumbuhan dan membeli pakan.