FILOSOFI TERAS" UNTUK PSIKOLOGI ADLERIAN?Dalam #buku #BeraniTidakDisukai ini, Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga menjelaskan tentang sebuah konsep yang disebu
Summary Membaca buku ini bisa mengubah hidup anda. jutaan orang sudah menarik manfaat darinya. sekarang giliran anda. Berani Tidak Disukai, yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mengungkap rahasia mengeluarkan kekuatan terpendam yang memungkinkan Anda meraih kebahagiaan yang hakiki dan menjadi sosok yang Anda idam-idamkan.
Buku'Berani Tidak Disukai' pas banget buat kamu yang ingin hidup lebih bahagia dengan menerima diri sendiri. hingga review buku. Nah, sejauh ini telah ada lebih dari 35 ribu orang di Goodreads yang memberi rating pada buku ini. Dan secara keseluruhan buku 'Berani Tidak Disukai' mendapat rating 4,06 dari 5. Angka tersebut tentu sangat
BukuThe Courage to Be Disliked (Berani Tidak Disukai) yang ditulis oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga akan menunjukkan cara bagaimana membebaskan diri kita dari pandangan orang untuk memperoleh kebahagiaan sejati. Buku yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar di seluruh dunia ini menggunakan teori Adlerian yang dicetuskan oleh
BeraniTidak Disukai menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda. Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya
ReviewBuku Berani Tidak Disukai Baca Juga : Ulasan Buku The Psychology of Money Karya Morgan Housel. bookcafe - Bisa jadi ini kejadian yang banyak terjalin di Jepang: Hikikomori sejenis memencilkan diri di kamar. Seluruh aktivitas dicoba di kamar: makan, baca buku/ buku, nonton film. Tahun 2016 saja, di Jepang terdapat dekat 541 ribu orang
Dalambuku " Berani Tidak Disukai ", kita akan menemukan jawabannya yang secara garis besar menyatakan bahwa hidup bahagia itu bukanlah hal yang sulit asalkan kita mampu mengubah pola pikir, dan membuang hasrat ingin diakui karena ingin mendapatkan pujian, serta bekerja demi kepentingan umum. Kunci utama untuk meraih semuanya adalah keberanian.
Membacabuku ini bisa mengubah hidup anda. jutaan orang sudah menarik manfaat darinya. sekarang giliran anda. Berani Tidak Disukai, yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mengungkap rahasia mengeluarkan kekuatan terpendam yang memungkinkan Anda meraih kebahagiaan yang hakiki dan menjadi sosok yang Anda idam-idamkan.
1 Semua masalah di dunia ini adalah menyangkut hubungan interpersonal. Poin pertama yang bisa kita pelajari dari buku ini adalah menurut Teori Psikologi Adler semua masalah yang ada di dunia ini adalah menyangkut hubungan interpersonal atau hubungan antar sesama manusia. Disadur dari buku Berani Tidak Disukai, masalah apa pun baik masalah
Perpustakaanonline gratis, menyediakan berbagai buku online gratis, baca buku favoritmu sekarang. perpus - Memajukan UKM Indonesia. berani tidak disukai 1755x 351 hal. berani tidak disukai (1755 x dilihat) Bagikan:
QSaX. Judul Berani Tidak Disukai Genre Self Improvement Penulis Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga Penerjemah Agnes Cynthia Bahasa Indonesia Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit 9 September 2019 Jumlah Halaman 352 halaman Berat Buku Kg Lebar Buku 14 Cm Panjang Buku 21 Cm ISBN 9786020633213 Harga Buku Rp Deskripsi Buku Membaca buku ini bisa mengubah hidup anda. Jutaan orang sudah menarik manfaat darinya, dan sekarang adalah giliran anda. Berani Tidak Disukai, yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mengungkap rahasia mengeluarkan kekuatan terpendam yang memungkinkan Anda meraih kebahagiaan yang hakiki dan menjadi sosok yang Anda idam-idamkan. Apakah kebahagiaan adalah sesuatu yang Anda pilih? Berani Tidak Disukai menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda. Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing dari kita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain. Buku yang kaya kebijaksanaan ini akan memandu Anda memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran. Cara pikir yang membebaskan ini memungkinkan Anda membangun keberanian untuk mengubah dan mengabaikan batasan yang mungkin Anda berlakukan bagi diri Anda. Sinopsis Buku Berani Tidak DisukaiReview Buku Berani Tidak DisukaiManusia Tidak Dikendalikan oleh Masa laluKebahagiaan dimulai dari Cara Kita Mencintai Diri Kita SendiriSemua Persoalan adalah Tentang Hubungan Interpersonal yang Muncul dari dalam Diri SendiriTemukan Kebahagiaan Melalui Kemampuan Menerima Diri dan KeberanianKelebihan dan Kekurangan Buku Berani Tidak DisukaiKelebihanKekuranganKesimpulan Buku Berani Tidak DisukaiBuku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Buku Self Improvement Berani Tidak Disukai yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mengungkap rahasia mengeluarkan kekuatan terpendam yang memungkinkan Anda meraih kebahagian yang hakiki dan menjadi sosok yang Anda idam-idamkan. Apakah kebahagiaan adalah sesuatu yang Anda pilih? Buku “Berani Tidak Disukai” menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Alder, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud seorang filsuf dan seorang pemuda. Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing dari kita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain. Buku yang kaya kebijaksanaan ini akan memandu Anda memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran. Cara pikir yang membebaskan ini memungkinkan Anda membangun keberanian untuk mengubah dan mengabaikan batasan yang mungkin berlaku bagi diri-Mu. Review Buku Berani Tidak Disukai Buku ini akan mengungkapkan sebuah kekuatan terpendam dalam proses meraih kebahagiaan hakiki, dimana sebuah kebahagiaan merupakan sesuatu yang kalian pilih. Terdapat teori di dalam buku ini, seperti contohnya teori Alfred Alder yang merupakan satu dari tiga psikolog termuka pada abad ke 19 yang akan membicarakan dalam menentukan sebuah kebahagiaan akan dijawab dengan sederhana di dalam buku karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini. Manusia Tidak Dikendalikan oleh Masa lalu Dimana di dalam buku ini akan dipaparkan teori psikologi dari Adler yang menjelaskan bahwa trauma secara definitif tidak diterima dan jelas hal ini bertentangan dengan pandangan psikologi Freud yang menganggap bahwa “luka batin” seseorang merupakan trauma yang menyebabkan ketidakbahagiaannya di masa saat ini. Teori Adler ini menolak alasan dari trauma tersebut dan mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman yang secara khusus menyebabkan sebuah keberhasilan maupun kegagalan dari seorang individu. Dan tidak berarti bahwa terjadi suatu “pengalaman” trauma seperti layaknya sebuah insiden atau perlakuan yang kejam di saat kanan-kanak tidak memberikan pengaruh dari terbentuknya kepribadian seseorang justru dipercaya akan mempengaruhi kekuatan seseorang. Tetapi yang ingin ditegaskan disini adalah tidak ada yang benar-benar ditentukan dari pengaruh tersebut. Kita tidak ditentukan oleh pengalaman hidup kita, hidup kita tidak ditentukan oleh pengalaman hidup kita. Yang menjadikan sebuah persoalan tidak selalu “apa yang terjadi” namun “bagaimana menyikapinya”. Masa lalu tidak bisa kita ubah apalagi kembali kemasa itu. Jika kita terus menerus memikirkan atau bahkan tinggal di lubang masa lalu kita, kita akan terikat oleh masa lalu dan jauh dari kebahagiaan yang ada di depan. Kehidupan ini tidaklah hal mudah untuk dijalani dan jika kita memilih untuk tetap hidup di masa lalu kita akan sulit untuk mengambil langkah ke depan untuk menuju kehidupan yang maju dan efektif di dalam hidup ini. Kebahagiaan dimulai dari Cara Kita Mencintai Diri Kita Sendiri Kita akan jauh dari “kebahagiaan” jika kita terlalu fokus dalam mengagumi orang lain dan kehidupannya dan ingin memiliki kehidupan seperti orang tersebut, kita tidak akan merasakan kebahagiaan pada diri kita sendiri dan akan selalu fokus dengan kehidupan orang lain tersebut dan tetap ingin menjadi dirinya. Jika kita belum mencintai diri kita sendiri dengan apa adanya kita tidak akan merasakan “kebahagiaan” kita perlu mencintai diri kita sendiri. Jika dirasa dari kita ada hal yang kurang disukai mungkin kita bisa merubah itu dengan hal yang membuat kita senang, namun merubah disini berbeda dengan merubah diri kita agar sama dengan orang lain. Jika kita terus berharap bisa terlahir dengan pribadi yang bukan diri kita, kita sama saja berharap untuk menjadi orang lain dan membuang diri kita sendiri. Namun jika ditelaah memang di kehidupan ini akan sulit untuk menemukan seseorang yang bangga dengan menunjukan kebahagiaannya pada dirinya sendiri namun setidaknya mereka tidak merasa ingin menjadi orang lain dan menerima dirinya sendiri dengan apa adanya, dan hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk menuju “kebahagiaan”. Di kehidupan ini memang tidak semua orang dilahirkan dengan kondisi yang baik dan makmur, ada pula mereka yang terlahir tidak beruntung dengan segala kekurangan yang dimiliki. Kesenjangan ini adalah realitas di dunia ini. Namun buku ini tidak memperkarakan mengenai keadaan kehidupan seseorang yang dilahirkan dengan keadaan yang tidak membahagiakan atau berakhir pada situasi yang tidak membahagiakan. Dimana hal itu disebabkan oleh kita yang menilai bahwa “menjadi tidak bahagia” baik untuk kita. Sebuah teori psikologi Adler yang merupakan psikologi keberanian, dimana ketidakbahagiaan tidak bisa disalahkan dari masa lalu ataupun lingkungan sekitar atau karena kemampuan yang tidak kita miliki. Kita hanya “kurang” dalam membangun keberanian untuk menuju kebahagiaan an ketika kita mencoba untuk mengubah arah kehidupan, keberaniaan kita akan diuji disana. Karena sebelumnya kita berpikir bahwa kehidupan yang kita miliki saat ini adalah sebuah praktis sehingga lebih muda untuk membiarkan kehidupan kita dengan apa adanya. Jika kita masih saja berasumsi kalo kita bisa menjadi orang lain kita bisa menjadi bahagia atau dengan berkata “anda saja ini terjadi” sekali lagi itu tidak akan membuat kita bahagia. Kata-kata tersebut akan menjadi stimulus bagi kita untuk tidak merubah, karena itu kita harus mengambil sebuah keputusan untuk menghentikan ini. Semua Persoalan adalah Tentang Hubungan Interpersonal yang Muncul dari dalam Diri Sendiri Melalui cara teoritis Adler menegaskan bahwa semua persoalan mengenai hubungan interpersonal disebabkan oleh manusia yang pada dasarnya adalah makhluk sosial ya pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan terus saling berinteraksi satu dengan yang lainnya dengan segala macam perbedaan yang dimiliki masing” manusia. Kebanyakan orang yang merasa dirinya tidak memiliki kelebihan sedikitpun dan kelebihan tersebut tidak ada dalam dirinya merasakan bahwa dirinya sangat rendah dan tidak memiliki kepercayaan diri dan selalu merasa pesimis terhadap suatu hal dan selalu merasa khawatir terhadap pandangan orang lain. Karena hanya fokus dalam memperhatikan kekurangan kita menjadi tidak melihat hal-hal kelebihan dalam diri kita, hal ini dinamakan perasaan “inferior” yang dimana seseorang merasa diri tidak sebaik orang lain dan selalu memandang dirinya dengan “ukuran” orang lain, merasa diri rendah dan muncul rasa minder yang berlebihan. Jika perasaan inferior ini terlalu kuat maka kita akan memandang diri kita negatif. Menurut Adler perasaan inferior ini bisa menjadi pemicu seseorang untuk bekerja keras dan akan menjadi “cambuk” serta “motivasi” dalam mencapai tujuan utama yaitu kualitas diri yang semakin baik. Hidup Bukan Untuk Mendapat Pengakuan dari Orang Lain Teori ini dipaparkan oleh Adler untuk mengikari kebutuhan dalam mencari pengakuan dari orang lain, dalam proses mendapat pengakuan dari orang lain jelas menggembirakan namun hal yang salah jika menganggap bahwa suatu pengakuan merupakan suatu hal yang perlu dirasakan dan didapatkan terus menerus. Teori dari psikologi Adler ini sangatlah kritis terhadap pendidikan dengan metode reward dan punishment. Melalui bentuk dari cara berpikir inilah yang membentuk cara berpikir yang keliru bahwa ”kalau tidak ada yang memujiku, aku tidak akan mengambil tindakan yang tepat. Dan kalau tidak ada yang menghukumku, aku juga akan terlibat pada tindakan yang tidak tepat.” kita tidak perlu memuaskan ekspektasi semua orang dalam melakukan sesuatu, karena bila itu terus dilakukan kita tidak akan memiliki keyakinan terhadap diri kita sendiri. Yang kita bisa lakukan dengan hidup kita sendiri dengan memilih jalan terbaik dari diri kita sendiri, dengan menjalani prinsip kira sendiri meskipun dengan “resiko” tidak disukai oleh orang-orang sekitar. Dengan keberanian tersebut dengan tujuan perjalanan menuju diri sendiri yang sesuai dengan prinsip hidup kita dan juga mencakupi keberanian untuk tidak disukai orang-orang. Temukan Kebahagiaan Melalui Kemampuan Menerima Diri dan Keberanian Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, manusia tidak bisa memastikan hal-hal di dunia ini yang bisa di ubah dan hal-hal yang tidak bisa diubahnya. Manusia tidak bisa mengubah apa dirinya dilahirkan, namun dengan kekuatan diri sendiri kita sebagai manusia bisa berupaya mengubah cara hingga pemanfaatan hal-hal tersebut. Hal ini dalam teori Psikologi Adler menyebutnya dengan istilah “kepasrahaan positif” dimana kita sebagai manusia perlu untuk fokus dengan apa yang bisa di ubah daripada berfokus pada apa yang tidak bisa diubah dan menerima diri sendiri apa adanya dan mengubah hal yang bisa untuk di ubah hal ini disebut dengan penerimaan diri. Melalui konsep ini jika dihubungkan dengan urusan keyakinan dalam beragama, kita bisa memohon kepada yang di atas Tuhan yang Maha Esa agar diberikan kedamaian dan penerimaan diri terhadap segala hal yang bisa diubah maupun tidak bisa diubah karena kebanyakan dari kita tidak kekurang “kemampuan” namun lebih kekurangan “keberanian”. Jika seseorang bener-bener memiliki perasaan berkontribusi, seseorang tidak lagi membutuhkan pengakuan dari orang lain disekitarnya karena seseorang tersebut sudah memiliki suatu kesadaran yang sesungguhnya bahwa dirinya berguna tanpa perlu mengeluarkan upaya lebih agar diakui oleh orang lain. Kelebihan dan Kekurangan Buku Berani Tidak Disukai Kelebihan Buku karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini memiliki alur cerita yang sangat baik Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga dalam menyampaikan cerita ini dan tidak lupa dengan kata-kata mutiara yang ditulis dalam buku ini sangatlah menarik dan tidak membosankan Kekurangan Topik yang disampaikan oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga terkesan sekedar lewat saja dan kita tidak diajak menyelam lebih dalam, alur cerita buku ini cepat sehingga kita pembacanya harus membaca setidaknya dua kali ketika membacanya agar dapat mengerti dan diingat oleh pikiran. Kesimpulan Buku Berani Tidak Disukai Hidup kita tidak ditentukan oleh kehidupan kita di masa lalu, namun dari hal-hal yang kita berikan di masa lalulah serta pengalaman-pengalaman baik maupun buruk itulah yang menentukan bagaimana kita saat ini. Kebahagiaan diciptakan dan hadir dari cara kita mencintai diri kita sendiri, kebanyakan orang tidak bahagia karena menganggap dirinya akan merasa lebih bahagia jika dirinya menjadi seperti orang lain yang terlihat baik. Setiap individu perlu memiliki hubungan interpersonal dan jika mereka tidak mampu memiliki “hubungan” tersebut akan menjadi sebuah persoalan di kedepannya. Kita memiliki hidup yang tidak diciptakan untuk harus “memuaskan” ekspektasi orang lain. Jika hidup dengan tujuan untuk mencapai ekspektasi orang lain terus menerus kalian akan kehilangan keyakinan pada diri kalian sendiri dan hal itu sangat buruk. Kita akan menemukan kebahagiaan kita sendiri disaat kita dapat menerima dan mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu, ditambah dengan kehadiran kita dapat memberikan kontribusi untuk lingkungan sekitar. Nah, itulah review buku Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi Dan Fumitake Koga mengenai apa yang kita harus lakukan untuk menemukan kebahagiaan diri kita, tanpa harus mengikuti atau menjadi orang lain demi mencari kebahagiaan itu Grameds. Seperti yang dapat di lihat, terdapat berbagai poin-poin dan juga kesimpulan dari dampak kebiasaan baik dalam buku “Berani Tidak Disukai” karya Ichiro Kishimi Dan Fumitake Koga. Akan membawa kita pembacanya dalam penerimaan diri sendiri dan tidak mementingan ekspektasi orang lain. Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga akan menjabarkan hal-hal untuk menerima diri kita sendiri, menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri tanpa harus menjadi orang lain apalagi membuang diri kita sendiri demi menjadi orang lain untuk menuju kebahagiaan adalah hal yang sangat keliru. Jika Grameds ingin mencari informasi lebih dalam mengenai buku “Berani Tidak Disukai” karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini maupun buku-buku bergenre self improvement, kalian dapat membaca berbagai buku yang ada di Gramedia yang pastinya mudah dipahami dan kaya akan informasi. Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu membantu Grameds. Semoga bermanfaat!
Review buku berani tidak disukai mengenai kebahagiaan dengan gambar cover buku berani tidak disukai Review buku berani tidak disukai mungkin bisa dibilang rangkuman buku berani tidak disukai tiba-tiba terpikirkan lantaran banyak diantara kita masih hidup dalam ketidakbahagiaan. Dalam artikel ini saya akan merangkum dan membagikan 6 Kutipan dari buku Berani Tidak Disukai yang bermanfaat bagi anda, buku ini banyak memberikan pemahaman tentant teori adlerian yang nanti akan kita bahas secara singkat. Saya yakin kita semua sepakat bahwa kebahagiaan merupakan hal yang ingin dicapai dan menjadi tujuan semua orang. Tetapi pernahkah kita menyadari apa sebenarnya arti kata kebahagiaan tersebut? Darimana kebahagiaan tersebut berasal? Di artikel ini saya akan membahas tentang kebahagiaan dan juga memberikan 6 Kutipan buku berani tidak disukai mengenai kebahagiaan yang akan membantu anda lebih mudah dalam mengejar kebahagiaan anda. Bicara tentang kebahagiaan, saya teringat pada salah satu kutipan dari sebuah film anyar tahun 90an yaitu the pursuit of happiness, yang berbunyiSaat itulah saya mulai berpikir tentang Thomas Jefferson mengenai Deklarasi Kemerdekaan dan bagian tentang hak kita untuk hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan. Dan saya ingat berpikir bagaimana dia tahu untuk menempatkan bagian pengejaran di sana? Bahwa mungkin kebahagiaan adalah sesuatu yang hanya bisa kita kejar dan mungkin kita tidak akan pernah bisa memilikinya. Apa pun yang terjadi. Bagaimana dia tahu itu? Daftar Isi Arti Buku Berani Tidak Kutipan Buku Berani Tidak Disukai mengenai Bukanlah Memenuhi Ekspektasi Orang Untuk Menjadi Normal. Hadir Disini Saat Ini. Jangan Menegur atau tentang Buku. Apa itu arti dari kebahagiaan? Kita sering mengucapkan kata kebahagiaan dalam hidup kita tapi pernahkah kita tau apa arti dari kata kebahagiaan tersebut? Menurut Wikipedia, Kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens. Sumber WikipediaBanyak hal dalam hidup kita yang bersinggungan dengan kebahagiaan, seperti halnya Mendapatkan kenaikan gaji, mendapatkan promosi jabatan, kelahiran buah hati tercinta, dan lain sebagainya. Tanpa kita sadari atau tidak hal-hal tersebut adalah bentuk-bentuk kecil dari sebuah kebahagiaan yang konkrit. Darimana kebahagiaan berasal? Menurut penelitian, kebahagiaan berasal dari peningkatan hormon-hormon dalam tubuh seperti Endorfin, Oksitoksin, Serotonim, dan Dopamin. Peningkatan hormon tersebut berasal dari berbagai cara contohnya seperti berolahraga, mengonsumsi zat-zat kimia, dan lain sebagainya. Selain itu juga interaksi sosial juga memberikan efek kebahagiaan, seperti contohnya mengobrol dengan teman, bermesraan dengan pasangan, bercinta dan lain sebagainya. Pola pikir yang benar juga mempengaruhi kebahagiaan, misalnya bersyukur, mengelola harapan, dan lain dapat disimpulkan bahwa banyak cara untuk menghasilkan kebahagiaan, tetapi artikel ini kita akan lebih fokus membahas kebahagiaan yang berasal dari pola pikir benar yang dibahas dalam buku berani tidak disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Apa isi buku berani tidak disukai? Buku ini berisikan tentang percakapan antara 2 orang yaitu seorang filsuf dan seorang pemuda. Didalamnya banyak terdapat membahas tentang pemikiran adlerian, yaitu pemikiran yang berasal dari psikolog Alfred Adler yang membuatnya unik dari buku ini adalah buku ini memberikan sebuah cara berpikir yang baru diluar dari cara berpikir biasanya seperti pernyataan trauma itu tidak ada serta banyak pernyataan-pernyataan kontroversial lainnya. Tetapi patut dipahami bahwa tujuan dari buku ini adalah untuk membebaskan diri kita dari batasan, yang tentunya akan membuat kita jauh lebih bahagia menjalani hidup. Untuk lebih jelas anda dapat melihat dibawah ini. 6 Kutipan buku berani tidak disukai mengenai kebahagiaan. Mendengar kata teori psikologi adlerian sontak teringat sosok psikolog ternama Alfred Adler. Beliau adalah seorang psikolog sekaligus pendiri awal aliran psikologi individual. Pemikiran beliau sangat kentara di buku ini. Beliau banyak menekankan bahwa kita mempunyai tanggung jawab akan hidup kita sendiri, serta beliau juga mengajarkan kita untuk menghargai setiap individu tanpa melakukan intervensi pembagian tugas. Maka dengan cara itulah kita bisa meraih kebahagiaan. Tetapi di artikel ini kita tidak membahas seluruh isi buku tersebut. Saya hanya membahas 6 Kutipan buku berani tidak disukai mengenai kebahagiaan yang mungkin cocok untuk kalian praktikan dalam kehidupan sehari-hari 1. Kutipan buku berani tidak disukai Hidup bukanlah persaingan. Kutipan buku nonfiksi berani tidak disukai ini menyampaikan bahwa perasaan inferior yang sehat tidak timbul dari membandingkan diri sendiri dengan orang lain, namun dari membandingkan diri sendiri dengan keadaan diri yang ideal. Tidaklah penting apakah kita mendahului orang lain atau mungkin tertinggal dari orang lain. Yang harus dipahami ialah kita tidak melakukannya karena perlu bersaing dengan yang orang lain. Hanya dengan maju mendahului siapa diri kita saat inilah ada nilai yang bisa kita dapatkan. Karena apabila kita selalu berpikir tentang persaingan maka hidup kita tidak akan bahagia, Kita menjadi lelah dikarenakan terus menerus berlomba dalam persaingan tersebut. 2. Kutipan buku berani tidak disukai Jangan hidup demi memenuhi ekspektasi orang lain. Mendapatkan pengakuan dari orang lain merupakan sesuatu yang menggembirakan. Tapi keliru jika mengatakan bahwa diakui adalah hal yang mutlak perlu. Penulis disini menekankan bahwa pengaruh ini sebagian besar dikarenakan dari pendidikan dengan metode reward and punishment yang membuat sebagian besar orang melakukan suatu dikarenakan hasrat untuk Alfred Adler sangat kritis terhadap pendidikan dengan metode reward and punishment karena Ini mengarahkan kita pada gaya hidup yang keliru, ketika orang-orang berpikir, kalau tidak ada yang memujiku, aku tidak akan mengambil tindakan yang tepat dan kalau tidak ada yang menghukumku, aku juga akan terlibat dalam tindakan yang tidak tidak hidup untuk memuaskan ekspektasi orang lain. Jika kita berupaya untuk diakui oleh orang lain maka kita akan selalu cemas dengan penilaian dari orang lain dan akan membuat kita semakin tidak bahagia. Cara berpikir seperti ini juga saya temukan dalam buku The Art of The Good Life karya Rolf Dobelli dalam artikel saya yang berjudul 3 Kunci Hidup Tenang dari Buku The Art of The Good Life. 3. Kutipan buku berani tidak disukai Hasrat untuk diakui membuatmu terbelenggu. Penulis disini menekankan bahwa lebih mudah hidup dengan cara memuaskan ekspektasi orang lain. Seperti contohnya seseorang berlari melintasi jalan yang telah disiapkan orangtuanya. Sekalipun ada banyak hal yang mungkin membuatnya keberatan, dia tidak akan kehilangan jalan yang telah disiapkan orangtuanya selama tetap berada di jalurnya. Tapi jika dia memutuskan jalannya sendiri, wajar saja bila dia tersesat sekali hidup dengan berusaha mengukur perasaan orang lain dan mencemaskan bagaimana pandangan orang lain terhadap kita atau Menjalani hidup dengan cara yang sesuai dengan harapan orang lain, mungkin memang akan lebih mudah karena ada papan petunjuk yang bisa menuntunmu, tapi ini cara hidup yang sangat mengekang. Mengapa kita memilih cara hidup yang sedemikian mengekang? apakah karena kita mempunyai “hasrat untuk diakui”?, tapi yang sebenarnya “hasrat untuk diakui” tersebut mungkin adalah kita tidak ingin dibenci oleh orang tidak menjalani hidup untuk memenuhi ekspektasi orang dan menyerahkan kendali hidupnya kepada orang lain, cara hidup tersebut merupakan cara hidup yang salah. Mungkin kita berpikir pemikiran tersebut sangat egosentris tetapi membagi tugas bukanlah hal yang bersifat egosentris. Tetapi, mengintervensi tugas orang lain pada dasarnya merupakan cara berpikir yang egosentris. Sebagai contoh orang tua memaksa anak-anaknya belajar; mereka ikut campur dalam pilihan hidup dan pernikahan anak. Itu tak lain adalah cara berpikir yang egosentris yang akan menjauhkan kita dari kebahagiaan. Tidak ada alasan apa pun yang mengatakan bahwa seseorang tidak boleh menjalani hidupnya sesuka hati. Anda dapat menemukan lengkapnya kutipan buku nonfiksi ini didalam buku berani tidak disukai. Selain itu juga anda dapat membaca artikel lainnya mengenai manipulasi di Dark Psychology, Cara Manipulasi Dari Banyak Sudut Pandang. 4. Kutipan buku berani tidak disukai Keberanian untuk menjadi normal. Kita diharapkan untuk mempunyai keberanian menjadi normal. Betapa penting mempertanyakan mengapa menjadi spesial itu perlu? Apakah karena seseorang tidak bisa menarima dirinya yang normal? Bagi penulis, penerimaan diri adalah langkah pertama yang vital. Banyak diantara kita mungkin menolak kenormalan karena kita menyamakan kenormalan dengan ketidakmampuan. Tetapi pada dasarnya menjadi normal bukan berarti menjadi tidak mampu selain itu juga seseorang tidak perlu memamerkan keunggulannya. Karena disaat kita berani menjadi normal, caramu memandang dunia akan berubah drastis dan tentunya akan lebih bahagia. 5. Kutipan buku berani tidak disukai Hadir Disini Saat Ini. Jangan terlalu memikirkan orang lain, itu salah satu kalimat yang penting dalam buku ini terlihat sangat individualist sekali cuma memang bila kita telaah lebih dalam, kata tersebut memang ada perlunya. Bayangkan anda sedang bekerja dalam satu team dan team anda tidak kooperatif menjalankan suatu pekerjaan yang di perintahkan oleh atasan anda. Salah satu cara yang efektif adalah dengan jangan terlalu memikirkan orang lain, anda mengerjakan pekerjaan anda sesuai arahan atasan anda tanpa menunggu team lain melakukannya, jangan terpaku pada hal external tersebut, fokuslah pada diri anda maka saya yakin anda akan menyelesaikan arahan tersebut lebih cepat daripada anda menunggu team lain. Salah satu kutipan yang saya suka dari buku ini“Harus ada yang memulai. Orang lain mungkin tidak kooperatif, tapi itu tidak ada kaitannya dengan dirimu. Ini nasihatku Kau harus memulainya. Tanpa melihat apakah orang lain bersikap kooperatif atau tidak.” 6. Kutipan buku berani tidak disukai Jangan Menegur atau Memuji. Pasti anda kaget membacanya, memang seperti itu adanya. Di buku berani tidak disukai, kita tidak boleh memuji atau menegur. Mengapa? karena memuji atau menegur akan membuat sebuah hubungan menjadi vertikal seperti atasan dengan bawahan selain itu juga memuji memberikan efek reward yang akan menjadi masalah bila terus-menerus dilakukan, mungkin seperti orang yang “haus akan pujian”, mereka yang bekerja hanya karena ingin mendapatkan pujian dari atasannya tanpa kita sadari itu adalah hubungan vertikal, buku ini menyarankan untuk melakukan sesuatu bukan karena pujian atau teguran tetapi karena memang itu adalah bagian dari pembagian tugas. Selain itu juga efek dari hubungan vertikal adalah perasaan minder, apabila hubungan antar sesama adalah hubungan horisontal maka perasaan minder itu tidak ada. Jadi? berani terapkan dikehidupanmu sehari-hari? Apakah buku berani tidak disukai cocok untuk kamu? Buku berani tidak disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga sangat cocok untuk kalian yang ingin mendapatkan perspektif yang berbeda dari biasanya. Tidak seperti teori psikologi lainnya, Teori Alderian mempunyai keunikan sendiri, hal ini akan memberikan wawasan yang lebih luas mengenai cara berpikir bagi pembacanya. Dibuat dengan latar percakapan antara seorang filsuf dan pemuda membuat buku ini menjadi lebih mudah dimengerti walaupun pokok bahasannya lumayan berat. Jadi tunggu apa lagi?
Apa yang ada di benak kalian saat mendengar kata filsafat dan psikologi? Pasti pikiran akan langsung tertuju pada dua bidang ilmu yang boleh dibilang biasanya sulit untuk dimengerti dan dipahami, khususnya bagi masyarakat awam seperti kita. Namun, bagaimana jika kedua bidang ilmu tersebut, filosofi dan psikologi, digabung untuk membentuk sebuah sudut pandang tentang menjalani kehidupan. Itulah yang dilakukan oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Kedua penulis yang berasal dari Jepang ini menulis sebuah pembahasan mengenai kehidupan melalui teori psikologi Adler yang bisa dibilang tidak setenar teori psikologi Freud dan Jung, tapi bisa membuka mata kita semua akan cara menjalani kehidupan yang sederhana dan bermakna. Menariknya, buku ini dikemas dengan tampilan dialog antara seorang pemuda dan filsuf yang di mana mereka tampak sedang bercakap-cakap sekaligus berdebat tentang bagaimana cara menjalani hidup yang baik. Materi yang dikemas melalui bentuk dialog ini tergolong unik sekaligus akan memudahkan pembaca untuk paham akan inti sari yang ingin disampaikan oleh kedua penulis ini tentang teori psikologi Adler yang belum banyak diketahui orang. Selain itu, konsep dialog ini juga akan membuat pembaca merasa nyaman dan tidak tertekan saat diperkenalkan tentang sebuah teori psikologi yang mungkin jika dibahas melalui bentuk narasi akan cenderung terlihat membebani dan berat. Teori Psikologi Adler Kishimi dan Koga banyak memasukkan teori psikologi Adler dalam setiap pembahasannya, di mana nama Adler sendiri masih sangat asing di telinga beberapa orang ketimbang nama Freud dan Jung. Walaupun begitu, gagasan dari teori psikologi Adler sendiri nyatanya mampu memberikan insight yang mendalam tentang bagaimana caranya kita memperlakukan kehidupan agar bisa lebih bahagia dan bermakna. Menurut Adler, kehadiran masa lalu dan masa depan tidak berkaitan serta berdampak pada keadaan kita saat ini. Sebab, kita telah mengambil keputusan dan sikap untuk menjalaninya tanpa ada sangkut pautnya dengan masa lalu maupun masa depan. Pendapat dari Adler ini bisa dibilang teramat sangat kontradiktif dengan teori psikologi Freud yang sudah sangat tertanam kuat di benak kita, yaitu di mana trauma yang pernah kita rasakan di masa lalu akan memiliki dampak terhadap kehidupan kita di saat ini. Mungkin, teori psikologi Adler ini terdengar sangat bertentangan dengan apa yang kita percayai selama ini. Tapi perlu diingat kembali jika teori yang Adler kemukakan ini memiliki makna yang cukup mendalam terhadap kehidupan kita sebagai seorang manusia. Hubungan Interpersonal Semua permasalahan yang kerap kita alami, menurut teori psikologi Adler adalah akibat dari rumitnya hubungan interpersonal antara sesama manusia yang sering kali malah menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran di dalam kehidupan. Biasanya, kita kerap menghindar dari keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain karena takut akan tanggapan mereka terhadap diri kita, yang jika dipikirkan kembali sebenarnya bukan tugas kita juga dalam mengendalikan pikiran orang lain. Ketakutan yang kita rasakan terhadap penilaian orang lain ini mengindikasikan ada rasa kurang percaya diri dan kurang mencintai diri sendiri, padahal sebelum dapat membangun hubungan interpersonal yang kuat, kita harus terlebih dahulu peduli kepada diri sendiri. Oleh sebabnya, kita akan beranggapan jika orang lain merupakan musuh yang sewaktu-waktu mampu menyakiti atau menghina diri kita yang pada kenyataannya hanya diri kita saja yang mengkhawatirkan itu semua. Alih-alih menganggap orang lain sebagai musuh, Adler menegaskan untuk menganggap mereka sebagai teman seperjuangan agar rasa takut dan persaingan yang muncul dapat berkurang. Jika kita kerap memandang orang-orang sebagai musuh dan saingan, hidup tidak akan pernah ada habisnya sebagai sebuah kompetisi yang tidak akan membawa kita ke mana-mana selain ke dalam rasa iri dan benci. Dengan memandang orang lain sebagai rekan seperjuangan, kita akan merasa lebih berkontribusi dan saling memiliki, sehingga dapat menumbuhkan kenyamanan serta penerimaan. Bagi kamu yang ingin mencicipi teori psikologi Adler dalam buku Berani Tidak Disukai dapat langsung membeli dan memesannya di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli bukunya sekarang! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon